Pages

Selasa, 24 Desember 2013

Mungkin...

Peramal, pembaca ramalan seseorang melalui garis tangan. Garis tangan itu menunjukkan takdir seseorang, 'katanya'. Apakah ini salah satu yang dinamakan garis tangan? *ngalay

Setelah UAS Filsafat Pendidikan, aku beranjak pulang bersama teman dekatku, Firda. Setelah keluar dari kelas, kita berjalan lunglai melewati koridor kelas. Seretan sepatu sandal kita terdengar saking sunyinya suasana koridor saat itu. Diujung koridor ada sebuah pintu yang terbuat dari kaca. Dari situ kita berdua melihat ada segerombolan anak sedang sibuk mendongakkan kepala dan melihat ke arah mading.
"Ada apa sih? Tumben mading rame." tanyaku.
"Mungkin ada postingan baru disana. Berminat liat?" Firda balik tanya.
Tanpa menunggu jawabanku, kita berdua menuju mading, dengan gerakan yang sama, badan lunglai dan suara gesekan sepatu sandal yang seirama dengan gerakan kita.

Sesampainya di depan mading, sekilas aku mendengar seseorang mengucapkan namaku,"Wilda Yumna kok nggak ada?", Wilda Yumna, namaku. Lengkapnya? Lihat di profil :). Aku melihat tulisan bold berukuran 16 Times New Roman di pojok atas kertas. "Oh penerimaan anggota 'Organisasi'..." batin.
Memang setelah pandanganku berkelana ke beberapa kertas yang ada, namaku tidak tercantum.
"Eh, Yum. Namamu kok nggak ada sih?" kata Yeni, salah satu teman sekelasku yang juga menjadi teman di suatu organisasi lain denganku.
"Kalo nggak ada, ya berarti nggak keterima." jawabku singkat.
"Nggak, pasti ini salah." katanya. Lucu memang, dia tidak percaya aku tidak keterima jadi pengurus 'Organisasi'.
Suara lainnya mengiyakan pernyataan Yeni barusan. "Ah sudahlah, mungkin memang jalanku untuk hanya fokus di satu organisasi." batinku.

"Eh, bentar bentar." suara Nayla sedikit mengagetkanku. "Itu dibawah ada brosur, Jika ada nama yang tidak tercantum sebagai pengurus 'Organisasi' maka diharapkan menghubungi CP di bawah..." kata Nayla sambil membacakan isi dari brosur di pojok kiri mading.
"Aku tau!" Nayla lagi-lagi mengagetkan kita."kayaknya jalanmu bukan disana, tapi disini!" lanjutnya sambil menunjuk brosur yang aku lihat bertuliskan "PERS".

Awalnya aku tidak terlalu memikirkan hal itu. Tapi pikiran itu muncul lagi ketika aku sampai di kamar kost dan membaringkan tubuhku yang lelah dan kepalaku yang pusing karena semalam aku lembur mengerjakan tugas. Apa iya? Tiba-tiba pikiranku flash back ke percakapan kecil antara aku dan Mas Zet ketika aku diwawancara penerimaan kepengurusan 'Organisasi' itu. Mungkin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 24 Desember 2013

Mungkin...

Peramal, pembaca ramalan seseorang melalui garis tangan. Garis tangan itu menunjukkan takdir seseorang, 'katanya'. Apakah ini salah satu yang dinamakan garis tangan? *ngalay

Setelah UAS Filsafat Pendidikan, aku beranjak pulang bersama teman dekatku, Firda. Setelah keluar dari kelas, kita berjalan lunglai melewati koridor kelas. Seretan sepatu sandal kita terdengar saking sunyinya suasana koridor saat itu. Diujung koridor ada sebuah pintu yang terbuat dari kaca. Dari situ kita berdua melihat ada segerombolan anak sedang sibuk mendongakkan kepala dan melihat ke arah mading.
"Ada apa sih? Tumben mading rame." tanyaku.
"Mungkin ada postingan baru disana. Berminat liat?" Firda balik tanya.
Tanpa menunggu jawabanku, kita berdua menuju mading, dengan gerakan yang sama, badan lunglai dan suara gesekan sepatu sandal yang seirama dengan gerakan kita.

Sesampainya di depan mading, sekilas aku mendengar seseorang mengucapkan namaku,"Wilda Yumna kok nggak ada?", Wilda Yumna, namaku. Lengkapnya? Lihat di profil :). Aku melihat tulisan bold berukuran 16 Times New Roman di pojok atas kertas. "Oh penerimaan anggota 'Organisasi'..." batin.
Memang setelah pandanganku berkelana ke beberapa kertas yang ada, namaku tidak tercantum.
"Eh, Yum. Namamu kok nggak ada sih?" kata Yeni, salah satu teman sekelasku yang juga menjadi teman di suatu organisasi lain denganku.
"Kalo nggak ada, ya berarti nggak keterima." jawabku singkat.
"Nggak, pasti ini salah." katanya. Lucu memang, dia tidak percaya aku tidak keterima jadi pengurus 'Organisasi'.
Suara lainnya mengiyakan pernyataan Yeni barusan. "Ah sudahlah, mungkin memang jalanku untuk hanya fokus di satu organisasi." batinku.

"Eh, bentar bentar." suara Nayla sedikit mengagetkanku. "Itu dibawah ada brosur, Jika ada nama yang tidak tercantum sebagai pengurus 'Organisasi' maka diharapkan menghubungi CP di bawah..." kata Nayla sambil membacakan isi dari brosur di pojok kiri mading.
"Aku tau!" Nayla lagi-lagi mengagetkan kita."kayaknya jalanmu bukan disana, tapi disini!" lanjutnya sambil menunjuk brosur yang aku lihat bertuliskan "PERS".

Awalnya aku tidak terlalu memikirkan hal itu. Tapi pikiran itu muncul lagi ketika aku sampai di kamar kost dan membaringkan tubuhku yang lelah dan kepalaku yang pusing karena semalam aku lembur mengerjakan tugas. Apa iya? Tiba-tiba pikiranku flash back ke percakapan kecil antara aku dan Mas Zet ketika aku diwawancara penerimaan kepengurusan 'Organisasi' itu. Mungkin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar