Pages

Selasa, 24 Desember 2013

Film : Rectoverso

Sebenarnya sekarang adalah pekan UAS. Dan pendirian saya, pekan UAS seperti ini haram hukumnya untuk ngelakuin hal yang tidak bermanfaat. Misalnya nih, shopping, nonton film di bioskop (kalo ada yang ngajak juga sih) atau di laptop, jalan-jalan, ataupun bersemedi lama di toilet (hobi dari beberapa orang, hanya beberapa, bukan semua). Tapi, dikarenakan pekan UAS-nya menurut saya sangat tidak efektif, tiba-tiba ada dosen yang ngebatalin pertemuan kelas dan diganti hari lain yang membuat saya "Errgh" ini, akhirnya saya memutuskan untuk menonton film. Di bioskop? Bukan, di laptop (ketara banget nggak ada yang ngajak nonton).
By the way, ada yang mau ngajak saya nonton? Saya siap lahir batin :D

Setelah berputar-putar menjelajahi folder film yang ada di laptop saya, akhirnya tangan saya menghentikan gerak mouse dan mengklik tepat pada film yang berjudul "Rectoverso | Cinta yang tak Terucap"

film omnibus atau antologi Indonesia bernuansa cinta yang dirilis pada 14 Februari 2013 ini diadaptasi dari novel karya penulis terkenal yang sangat dikagumi oleh salah satu sahabat saya Nadiyah, Dewi "Dee" Lestari.

Cerita sedikit tentang Nadiyah yang sangat menyukai buku-buku karya penyanyi sekaligus penulis, "Dee", dia selalu dengan antusiasnya cerita tentang apa yang telah dia baca dari buku-buku karangan "Dee" tersebut.

Dengan mata yang berbinar, berbeda dengan saya, pendengar yang hanya meng-iya-kan apapun yang dia ceritakan. Namun, setelah dia bosan menceritakan apa yang telah dia baca, dia menyuruhku untuk membaca sendiri buku karya "Dee". "Kalo buku yang ini sih, masih bacaan ringan." kata Nadiyah ketika menyodorkanku buku dengan judul "Perahu Kertas". Saat saya baca, memang benar. Dengan ketelitiannya menceritakan setiap karakter yang ada dalam cerita, alur cerita yang runtun dan penuh dengan teka-teki dibaliknya. Akhirnya, 'penyakit' Nadiyah itu menular ke saya.

Kembali ke film Rectoverso. Sebenarnya film ini udah lama tayang di bioskop. Dikarenakan waktu itu saya masih di Banyuwangi, dan disana bioskop hanya ada satu-satunya, itupun bioskopnya terpaksa ditutup gara-gara lebih sering dibuat mesum daripada dibuat nonton film. Yang salah siapa?

Uapiiiik, rek! Ojo ndelok lak nggak pingin nangis (klik google translate untuk mengetahui artinya).

Dalam satu film ada 5 alur yang berbeda, Malaikat Juga Tahu, Cicak-cicak di Dinding, Hanya Isyarat, Firasat, dan Curhat buat Sahabat. Kalau pingin tau sinopsisnya, baca aja Rectoverso Film .
Iki lho sing nggarai aku nangis, rek :'(

  
Nonton dulu, baru tahu maksudnya ini apa.

Selain klimaksnya keren, ditunjang sama suara Glenn Fredly dengan "Malaikat Juga Tahu"-nya, nambah suasana jadi kayak sesuatu-yang-tak-bisa-saya-ungkapkan *halah opo seh*. Bagi yang udah nonton filmnya, setuju nggak kalau aku bilang ini The Best Omnibus Movie Ever? Dan bagi yang belum nonton, aku saranin nonton deh. Dan aku yakin semua orang memiliki cerita yang dimana dia memendam cintanya untuk seseorang. Hanya memendam.

Selamat Menyaksikan dan Selamat Menghabiskan Tissue di Rumah ;)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 24 Desember 2013

Film : Rectoverso

Sebenarnya sekarang adalah pekan UAS. Dan pendirian saya, pekan UAS seperti ini haram hukumnya untuk ngelakuin hal yang tidak bermanfaat. Misalnya nih, shopping, nonton film di bioskop (kalo ada yang ngajak juga sih) atau di laptop, jalan-jalan, ataupun bersemedi lama di toilet (hobi dari beberapa orang, hanya beberapa, bukan semua). Tapi, dikarenakan pekan UAS-nya menurut saya sangat tidak efektif, tiba-tiba ada dosen yang ngebatalin pertemuan kelas dan diganti hari lain yang membuat saya "Errgh" ini, akhirnya saya memutuskan untuk menonton film. Di bioskop? Bukan, di laptop (ketara banget nggak ada yang ngajak nonton).
By the way, ada yang mau ngajak saya nonton? Saya siap lahir batin :D

Setelah berputar-putar menjelajahi folder film yang ada di laptop saya, akhirnya tangan saya menghentikan gerak mouse dan mengklik tepat pada film yang berjudul "Rectoverso | Cinta yang tak Terucap"

film omnibus atau antologi Indonesia bernuansa cinta yang dirilis pada 14 Februari 2013 ini diadaptasi dari novel karya penulis terkenal yang sangat dikagumi oleh salah satu sahabat saya Nadiyah, Dewi "Dee" Lestari.

Cerita sedikit tentang Nadiyah yang sangat menyukai buku-buku karya penyanyi sekaligus penulis, "Dee", dia selalu dengan antusiasnya cerita tentang apa yang telah dia baca dari buku-buku karangan "Dee" tersebut.

Dengan mata yang berbinar, berbeda dengan saya, pendengar yang hanya meng-iya-kan apapun yang dia ceritakan. Namun, setelah dia bosan menceritakan apa yang telah dia baca, dia menyuruhku untuk membaca sendiri buku karya "Dee". "Kalo buku yang ini sih, masih bacaan ringan." kata Nadiyah ketika menyodorkanku buku dengan judul "Perahu Kertas". Saat saya baca, memang benar. Dengan ketelitiannya menceritakan setiap karakter yang ada dalam cerita, alur cerita yang runtun dan penuh dengan teka-teki dibaliknya. Akhirnya, 'penyakit' Nadiyah itu menular ke saya.

Kembali ke film Rectoverso. Sebenarnya film ini udah lama tayang di bioskop. Dikarenakan waktu itu saya masih di Banyuwangi, dan disana bioskop hanya ada satu-satunya, itupun bioskopnya terpaksa ditutup gara-gara lebih sering dibuat mesum daripada dibuat nonton film. Yang salah siapa?

Uapiiiik, rek! Ojo ndelok lak nggak pingin nangis (klik google translate untuk mengetahui artinya).

Dalam satu film ada 5 alur yang berbeda, Malaikat Juga Tahu, Cicak-cicak di Dinding, Hanya Isyarat, Firasat, dan Curhat buat Sahabat. Kalau pingin tau sinopsisnya, baca aja Rectoverso Film .
Iki lho sing nggarai aku nangis, rek :'(

  
Nonton dulu, baru tahu maksudnya ini apa.

Selain klimaksnya keren, ditunjang sama suara Glenn Fredly dengan "Malaikat Juga Tahu"-nya, nambah suasana jadi kayak sesuatu-yang-tak-bisa-saya-ungkapkan *halah opo seh*. Bagi yang udah nonton filmnya, setuju nggak kalau aku bilang ini The Best Omnibus Movie Ever? Dan bagi yang belum nonton, aku saranin nonton deh. Dan aku yakin semua orang memiliki cerita yang dimana dia memendam cintanya untuk seseorang. Hanya memendam.

Selamat Menyaksikan dan Selamat Menghabiskan Tissue di Rumah ;)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar